Kisah & Hikmah

Mempertunjukkan Tawakkal

Allah SWT menyampaikan wahyu kepada Rasulullah SAW yang berbunyi:(Qul hasbiyallahu ‘alaihi yatawakkalul mutawakkiluun) “Katakanlah, “Cukuplah Allah bagiku. Kepada-Nyalah orang-orang yang bertawakal berserah diri.”

Pada zaman salahsatu dari khalifah terdahulu, masyarakatnya telah terkena bencana paceklik.Ketika bencana paceklik ini membuat masyarakat hampir kehilangan jiwa dan kesabaran mereka telah meluap, khalifah memerintahkan kepada masyarakat untuk menangis dan bersedih kepada Tuhan.Masyarakat memecahkan dan mematahkan semua alat-alat musik dan segera berdoa serta bermunajat kepada-Nya dan semuanya menjulurkan tangan ke sisi Tuhan sebagai tanda bahwa betapa mereka membutuhkan Dia.

Di tengah-tengah peristiwa ini ditemukan seorang hamba sahaya yang sedang memukul alat musik, menari dan bernyanyi. Masyarakat membawa dia ke hadapan khalifah dan mengatakan: Wahai khalifah! Dia bergembira dan bersenang-senang, dan dia telah menyalahi perintahmu. Khalifah berkata kepada hamba sahaya itu: Semua masyarakat dalam keadaan tegang dan khawatir,tetapi kamu ini mengapa bergembira dan bersenang-senang? Dia berkata: Wahai maulaku saya mempunyai sebuah gudang yang penuh dengan gandum dan saya selama ini mawas diri. Khalifah menjadi terpengaruh dengan ucapan hamba sahaya itu dan beberapa saat berpikir dengan dirinya kemudian mengangkat kepalanya dan berkata: Ini adalah tawakal makhluk ke makhluk yang diberikan kepadanya ketenangan, jadi apabila semua makhluk tawakal kepada sang Pencipta betapa mereka akan memiliki ketenangan dan keamanan jiwa raga.

(Diterjemahkan oleh Ummu Jausyan)

Komentari Artikel Ini

comments

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
%d blogger menyukai ini: