Kisah & Hikmah

Munajat Nabi Daud as. Kepada Allah

Nabi Daud as dalam munajatnya kepada Allah menginginkan agar Dia memberinya teman di surga. Kemudian terdengar seruan, ”Esok hari keluarlah dari gerbang kota. Orang yang pertama kali engkau jumpai, ia adalah temanmu di surga.”

Keesokan harinya, Nabi Daud beserta putranya, Sulaiman, keluar dari gerbang kota. Ia melihat seorang pria tua membawa seikat kayu bakar dari gunung untuk dijual. Pria tua itu, bernama Matta, berhenti di sisi gerbang kota seraya berteriak menawarkan kayu bakar, ”Siapa yang ingin membeli kayu bakar?”

Seseorang datang dan membeli kayu bakar tersebut. Nabi Daud datang menghampirinya, memberi salam, dan berkata, ”Apakah hari ini engkau bersedia menerima diriku sebagai tamumu?”

”Tamu adalah kekasih Allah, silakan.”

Pria tua membeli sejumlah gandum dari uang penjualan kayu bakarnya. Tatkala mereka tiba di rumah, pria tua segera menggiling gandum untuk membuat tiga keping roti. Mereka mulai menikmati hidangan yang ada. Pria tua senantiasa mengucapkan Bismillah setiap kali hendak memakan roti. Setelah selesai makan, ia mengucapkan Alhamdulillah.

Setelah mereka selesai menikmati makan siang sederhana, pria tua mengangkat tangan ke langit berdoa sambil menangis, ”Ya Allah, kayu bakar yang kujual, Engkau yang menanam pohonnya, kemudian Engkau mengeringkannya, Engaku memberiku kekuatan menebang kayu bakar, Engkau mengirim pembeli yang membeli kayu bakar, dan terigu yang kami makan adalah Engkau yang menumbuhkan benihnya. Engkau memberiku kemampuan menggilingnya menjadi terigu dan memasaknya menjadi roti, apa yang mampu aku lakukan dalam menghadapi kenikmatan ini ?”

Nabi Daud memandang ke arah putranya dengan penuh makna. Inilah, pikir Nabi Daud, yang menyebabkan pria tua disatukan dengan para nabi.

Komentari Artikel Ini

comments

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
%d blogger menyukai ini: