Dalam kitab Mashabih al-Qulub disebutkan bahwa pada suatu hari, Manshur bin Amar masuk ke masjid dan melihat seorang anak muda melakukan shalat dengan penuh kepasrahan, kekhusyukan dan tangisan.
Manshur menuturkan : Saya berkata dalam hati, “Sepertinya aku mengenali anak muda itu.” Maka saya pun menunggunya hingga dia mengucapkan salam. Kemudian, saya berkata kepadanya, “Hai anak muda, tahukah engkau bahwa di neraka terdapat sebuah lembah yang disebut Lazha oleh Allah SWT, Sekali-kali tidaklah demikian, sesungguhnya ia adalah api yang bergejolak, yang mengelupaskan kulit kepala.”(Al-Ma’arij:15-16).
Setelah mendengar ayat tersebut, dia langsung menjerit histeri dan tak sadarkan diri. Beberapa saat kemudian, pemuda itu kembali siuman dan berkata, “Wahai kata-kata, kembalilah dengan lebih panjang lagi!” Saya pun lalu membacakan ayat suci ini: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak akan mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang telah diperintahkan kepada mereka dan selalu menaati apa-apa yang telah diperintahkan kepada mereka.(Al-Tahrim:6).
Karena mendengar ayat tersebut, pemuda itu kembali menjerit histeris. Setelah itu, dia meninggal dunia. Saya lalu mengurusi jenazahnya. Dan ketika saya melepas bajunya, tampaklah garis-garis berwarna hijau yang membentuk tulisan sebuah ayat berikut in: Maka dia berada dalam kehidupan yang diridhai, di surga yang tinggi, yang buah-buahnya sangat dekat sekali.(Al-Haqqah:21-23). Setelah memakamkannya, saya bermimpi dia mendatangi saya dengan mahkota yang berhiaskan batu-batu permata di kepalanya. Saya bertanya kepadanya, “Bagaimana perlakuan Allah kepadamu?” Dia menjawab, “Dia telah menempatkan saya pada derajat syuhada, bahkan lebih tinggi.” Saya bertanya, “Mengapa bisa begitu?” Dia menjawab, “Karena para syuhada mati dengan pedang-pedang orang kafir, sementara saya mati dengan pedang Malik al-Jabbar.”(Al-Quran).
Source : 40 Kisah Keagungan Al-Quran, Penerbit Qorina.