PERDAMAIAN! Secara sepintas, mungkin itulah yang paling diinginkan oleh semua orang ketika menengok dan melihat apa yang terjadi di Palestina. Impian dan keinginan tersebut tentu saja merupakan hal yang wajar, karena betapa tidak, puluhan tahun dalam situasi perang terus berlangsung di hampir seluruh waktu yang mereka lalui. Sebagian orang tentu juga akan bertanya-tanya, mengapa konflik Palestina tidak kunjung selesai? Pertanyaan yang sama juga pernah ada dalam pikiran kami. Namun, setelah sedikit mencermati kejadian demi kejadian, peristiwa demi peristiwa, yang berlangsung di sana, maka yang bisa disimpulkan sementara adalah bahwa perdamaian merupakan hal yang mustahil bisa dicapai, kalau ketidakadilan masih saja dilakukan sepanjang waktu oleh rezim zionis Israel.
Bagi warga Palestina, bagaimana mungkin upaya perundingan menuju perdamaian itu akan menjadi pilihan mereka, sementara tanah-tanah yang mereka huni dan tempati sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, kini sejengkal demi sejengkal dirampas oleh komunitas asing dari belahan dunia lain, lantas dengan tanpa rasa kemanusiaan, mereka terusir dari tanah mereka sendiri, kemudian di depan matanya tanah mereka dikuasai. Perjalanan sejarah Palestina tidak berakhir sampai di situ, tetapi bahkan menjadi awal malapetaka berkepanjangan yang dialami mereka. Sejak itu, pembantaian, kekejian, kezaliman, penindasan, terus berlangsung tanpa henti. Lalu dengan realitas seperti itu, apakah kita masih juga berharap perdamaian terjadi? Imam Khomeini sebagai pemimpin besar dunia adalah orang yang paling pertama menyikapi rezim penjajah di Palestina. Dalam berbagai pernyataannya, beliau selalu menegaskan kewajiban jihad bagi seluruh umat Islam untuk membebaskan Palestina, mendukung kelompok-kelompok pejuang Palestina dan pentingnya memerangi zionis. Semua itu dilakukan Imam Khomeini agar opini publik dunia terus mengingatnya.Wallahu a’lam bisshawab.
Wassalam